Sisca Soewitomo si Ratu Boga

 

Sisca Soewitomo si Ratu Boga

sumber: idntimes.com

Siapa yang tidak kenal dengan Sisca Soewitomo? Wanita Indonesia yang dijuluki ratu boga memulai karier nya sejak tahun 1979, namun masyarakat Indonesia mulai mengenal nama  Sisca Soewitomo  melalui acara yang di pandu nya yang berjudul Aroma. Progam masak ini berjalan selama 11 tahun dan tayang di Indosiar.

Lagu acara nya yang khas membuat para penonton terus teringat akan program acara ini. Terlebih lagi di akhir acara Sisca selalu berkata “Bagaimana pemirsa, mudah bukan membuatnya?” kata-kata itu yang membuat kenangan bagi masyarakat Indonesia. Perempuan yang lahir di Surabaya pada 8 April 1949 sudah mempunyai ketertarikan memasak sejak ia masih kecil. Sisca merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Rp. Tjipto Soemirat dan Rr. Chrysantini Slamet. Ayah nya merupakan seorang pegawai di kantor Bea Cukai dan ibu nya adalah seorang Ibu Rumah Tangga biasa.

Dimulai dari hanya melihat nenek dan ibu nya yang sering memasak dan membuat kue di dapur membuat Sisca memiliki ketertarikan pada dunia kuliner sejak usia belia. Kue pertama yang dibuat nya adalah kue oliebol atau kue goreng yang berisi kismis dan ditaburi gula halus.

 Namun siapa sangka, Sisca sempat kuliah di  jurusan  kedokteran Universitas Trisakti sampai semester ke 2 saja. Alasan Sisca tidak melanjutkan kuliah nya lagi adalah ia akan menikah pada saat itu. Namun setelah ia menikah, keinginan nya untuk  berkuliah muncul lagi.

Kemudian ia memutuskan untuk berkuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Setelah itu Sisca mendapatkan tawaran beasiswa dari American Institute of Baking di Manhattan, Kansas, Amerika Serikat.Tidak hanya itu, Sisca kembali mendapati beasiswa membuat dimsum di Taipei, Taiwan.

Selesai berkuliah, ia menjadi pembawa acara di Aroma, yang kemudian menjadi panutan acara televisi kuliner lain nya yang satu persatu bermunculan hingga sekarang. Sisca juga sempat menjadi guru dari para chef terkenal lain nya, seperti Muchtar Alamsyah, Rudy Choiruddin, Deddy Rustandi, dan Haryanto Makmoer.

sumber: kompas.com

Namun belakangan ini kabar Sisca mengundurkan diri dari dunia kuliner sempat menjadi viral di media sosial. Pasalnya Sisca menggunggah foto dirinya yang sedang menggantung panci dan berisikan caption “Sahabat-sahabatku tercinta, setelah puluhan tahun saya di dunia kuliner dan ribuan resep yang sudah saya ciptakan, ini mungkin saat yang tepat untuk gantung panci." tulis Sisca di akun Instagram pribadinya . Foto itu pun sontak viral baik di Instagram ataupun Twitter. Bahkan di Twitter tagas # BuSisca turut trending.

sumber: suara.com

Lantaran unggahan nya tersebut, menjadikan para masyarakat Indonesia kembali mengenang masalalu Sisca Soewitomo. Lantaran beliau merupakan pakar kuliner yang telah banyak menerbitkan buku resep, salah satu buku resep yang paling banyak dicari adalah yang berjudul” 1000 Resep Masakan & Kue Sisca Soewitomo Yang Paling Dicari." buku resep ini bisa dikatakan buku resep yang paling tebal.

Selama berkarier di dunia kuliner, Sisca telah menulis sebanyak hampir 150 buku resep. Tak hanya itu, ia juga mendapatkan banyak sekali penghargaan yang salah satu nya adalah Ubud Food Festival LIfetime Achievement Award pada tahun 2016. Meski kini tidak seaktif dulu, namun Sisca masih membuat beberapa demo masak dan pernah menjadi bintang tamu di MasterChef Indonesia. Dedikasi di dunia kuliner, membuat ia dijuluki sebagai Ratu Boga Indonesia.

Dibalik banyak nya karya yang Sisca buat, ternyata Sisca selalu berkonsentrasi agar bisa memajukan kuliner Indonesia dimata dunia luar.Trend makanan yang mulai bermunculan, membuat kekhawatiran Sisca melonjak akan hal terlupakan nya makanan tradisional.Namun ternyata tidak sedikit masyarakat Indonesia yang masih mencintai makanan-makanan khas Indonesia.

Kehadiran Sisca dalam dunia masak-memasak di Tanah Air juga semakin menguatkan potensi wanita yang bisa dan sanggup memasak di dapur yang panas. Sebab, banyak nya chef di restoran,hotel,tempat makan dan lain-lain pasti didominasi oleh laki-laki. Namun dengan adanya Sisca membuktikan, bahwa perempuan juga pantas dan bisa menjadi chef terkenal dan hebat.

Menurutnya, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sudah sejajar. Sisca yakin kemampuan yang dimiliki perempuan untuk memasak,bisa disejajarkan dengan kemampuan laki-laki. Selama para chef perempuan memiliki kemampuan untuk meracik formula makanan dan teknik memasak lainnya dalam mengolah masakan, maka ia yakin bahwa segala tantangan dapat dihadapi dengan baik. Dan Sisca juga pernah mengatakan disalah satu wawancaranya dengan media bahwa, baik chef laki-laki ataupun perempuan bisa sama-sama berhasil dalam sebuah tim. Pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan menjadikan kunci menuju kesuksesan.

 

Komentar